INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pencak Malioboro Festival #7 yang diadakan di Tangtungan Project, Taman Pintar berlangsung sukses dan meriah.
Menariknya lagi, kegiatan ini diikuti oleh generasi muda, terutama anak-anak yang berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia, tak hanya Yogyakarta saja.
Seperti kita ketahui, UNESCO sejak tahun 2019 lalu sudah menetapkan Pencak Silat sebagai intangible heritage atau Warisan Budaya Tak Benda.
Acara berskala intenasional ini ditujukan guna membangkitkan pelestarian dari olahraga tersebut.
Singgih Raharjo selaku Penjabat Wali Kota Yogyakarta, pada malam itu berkesempatan memberikan Piala Sri Paduka KGPAA Paku Alam pada Lomba Koreografi Pencak Silat.
Pemenangnya ialah peserta dari Karawang yakni oleh Perguruan Silat Cakrabuana Kuwusangkan.
Sementara itu Sandya Macan Muntilan, sukses merai Lomba Koreografi kategori umum dan mendapatkan Piala Sri Sultan Hamengkubuwono X.
“Selain Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan melalui pencak silat yang stigmanya adalah kekerasan, dapat dimaknai sebagai seni beladiri yang luar biasa. Tentunya ini menjadi kebanggaan semua masyarakat Indonesia,” ungkap singgih pada keterangan rabu(14/11/2023).

Sebagai informasi, Lomba Koreografi Pencak Silat Kategori Umum Juara I diraih oleh Sandya Macan dari Muntilan mendapatkan Piala Sri Paduka KGPAA Paku Alam X dan uang tunai Rp 4 juta, Juara II Teureuh Pajajaran dari Jawa Barat mendapatkan piala dan uang tunai Rp 3 juta, Juara III diraih Margo Laras Budaya dari Surakarta mendapatkan piala dan uang tunai Rp 2 juta serta Juara Potensial diraih Sigrak Bawono dari Muntilan mendapatkan piala dan uang tunai Rp 1 juta.
Sementara itu, untuk Lomba Koreografi Pencak Silat Kategori Anak Juara I dimenangkan oleh Singa Perbangsa dari Karawang mendapatkan Piala Sri Sultan Hamengkubuwono X dan uang tunai Rp 3 juta, Juara II diraih Cakra 1 Nglipar dari Gunungkidul mendapatkan piala dan uang tunai Rp 2 juta, Juara III diraih Cantrik Singgelopuro dari Purworejo mendapatkan pila dan yang tunai Rp 1 juta, serta Juara Potensial diraih Windujati dari Muntilan mendapatkan piala dan uang tunai Rp 500 ribu.
Otto Sundawan sebagai Ketua Harian Perguruan Silat Cakrabana Kuswusangkan, Karawang mengaku bangga timnya bisa mendapatkan juara 1.
Ia menjelaskan mengenai perjuangan anak-anak yang sudah terlatih dan selalu siap untuk berkompetisi.
“Dalam persiapan tidak memerlukan waktu banyak. Karena anak-anak memang sudah terbiasa dan siap tampil. Jadi untuk mempersiapkan ini hanya dua bulan saja,” ungkap Otto.
Otto juga berharap nantinya akan banyak lagi acara pencak silat seperti Pencak Malioboro Festival untuk mengasah kebolehan para atlet.
“Untuk anak-anak, yang namanya pencak silat tidak kalah keren dari olahraga lainnya. Terlebih ada unsur seni pertunjukan disini. Semoga ini menjadikan semangat bersama dan harapannya kegiatan ini sebagai event tahunan yang terus dilaksanakan,” pungkasnya.(*)
Penulis : AWPP