INTENS PLUS – PAPUA. Papua Nugini menetapkan darurat nasional selama 14 hari sejak Kamis (11/1/2024). Akibat demonstrasi dan penjarahan yang menewaskan 16 orang di ibu kota Port Moresby.
Mengutip pemberitaan Reuters, kerusuhan dipicu oleh aksi demo oleh polisi, staf penjara, dan pegawai negeri sipil pada Rabu (10/1/2024) di gedung parlemen. Mereka memprotes pemotongan gaji sekitar 300 Kina atau sekitar Rp1,2 juta.
Pejabat Papua Nugini menganggap pemotongan itu sebagai kesalahan administrasi yang berubah jadi pelanggaran hukum.
Pemimpin oposisi Papua Nugini, Joseph Lelang, punya pendapat lain soal demonstrasi yang berujung pada penetapan darurat nasional di Port Moresby.
Lelang membela demonstran yang melakukan aksi protes. Dia juga mengatakan, mereka punya hak untuk berdemo mengenai pemotongan gaji.
Joseph Lelang juga menyebut aksi protes ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat, akibat tingginya biaya hidup dan tingginya angka pengangguran di ibu kota.
Mantan anggota parlemen Chiave di Dataran Tinggi Timur, James Nomane, juga menyerukan agar Perdana Menteri Papua Nugini James Marape untuk mundur dari jabatannya.
“James Marape harus mengundurkan diri. Krisis ini merupakan kombinasi dan gelombang besar permusuhan rakyat kita dalam pelayanan publik, yang berasal dari kesalahan manajemen ekonomi,” ungkap Nomane. Sabtu(13/1/2024).
“Perdana Menteri, Bendahara, Kepala Kepolisian 100 persen bersalah. Segalanya hanya akan menjadi lebih buruk kecuali kita menghentikan kebusukan ini,” imbuhnya.
Sebelumnya PM Marape telah menyampaikan permintaan maaf pada publik dan mengatakan kesalahan sistem telah berdampak pada “semua pegawai negeri yang digaji pemerintah”. Dia mengatakan kekurangan pembayaran itu akan dikompensasi pada penggajian berikutnya.
Kemarin, Marape menetapkan darurat nasional selama dua pekan untuk meredam kerusuhan di ibu kota.
“Hari ini (11/1) kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami,” kata Marape, dikutip AFP.
Berdasarkan keputusan ini, Marape telah memerintahkan lebih dari 1.000 tentara untuk bersiaga dan turun tangan jika diperlukan. Dia mengatakan tentara bisa melakukan intervensi untuk mengatasi situasi apa pun yang timbul dalam beberapa waktu ke depan.
Selain menetapkan darurat nasional, PM Papua Nugini juga telah memberhentikan beberapa pejabat yang terkait dengan kesalahan dalam pembayaran gaji PNS.
Dia telah memberhentikan Kepala Polisi Papua Nugini, dan beberapa pejabat tinggi di Kementerian Keuangan dan Perbendaharaan.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Headline
Regional
Darurat Papua Nugini, 16 Orang Tewas
- by Fatimah Purwoko
- 13/01/2024
- 0 Comments
- 1 minute read
- 186 Views

Berita Terkait ...
