Bisnis Headline

Produk Sawit Indonesia Lebih Mudah Masuk Kanada dengan ICA-CEPA

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Indonesia dan Kanada jalin merampungkan perjanjian kerja sama Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Melalui perjanjian tersebut, akses masuk produk sawit Indonesia ke Kanada akan lebih mudah.

“Kita itu kan ingin selalu mencari pasar, memperluas pasar. Tentunya dengan CEPA ini, akses masuk sawit ke Kanada lebih mudah dibanding negara-negara lain yang mungkin sekarang kita banyak masalah,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

Melalui ICA-CEPA pula, Budi berharap produk-produk Indonesia akan lebih mudah terdistribusi ke negara-negara Amerika Utara dengan jalur masuk lewat Kanada.

“Jadi ini akses yang bisa kita gunakan untuk lebih mudah memasarkan produk-produk kita ke negara-negara Amerika Utara,” ujar Budi.

Budi mengatakan bahwa Indonesia juga ingin memanfaatkan kondisi usai Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Sebagai informasi, Donald Trump berencana menetapkan tarif tinggi terhadap Kanada, Meksiko, dan China pada hari pertama menjabat, 20 Januari 2025. Semua produk impor dari Kanada akan dikenai tarif sebesar 25 persen. Hal ini berdampak pada perdagangan atau ekspor Kanada.

Indonesia pun membuka peluang kerja sama dengan Kanada.

“Ini justru salah satu cara bagaimana kita memperkuat pasar dan untuk menghindari hal-hal atau landasan baru dari negara lain. Kita bisa masuk melalui pintu negara lain,” kata Budi.

Indonesia dan Kanada merampungkan perjanjian kerja sama ICA-CEPA setelah kedua negara berunding selama 2,5 tahun.

Tanda tangan kerja sama itu dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng, di sela acara di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

Budi mengatakan bahwa perjanjian itu telah rampung secara substantif saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2024 di Lima, Peru, pada pertengahan November silam. “Kedua negara sepakat, perjanjian dapat ditandatangani dengan perkiraan waktu implementasi pada tahun 2026,” kata Budi dalam konferensi pers usai penandatanganan.

Bagi Indonesia, kerja sama perjanjian ini akan semakin membuka akses pasar produk-produk Indonesia ke wilayah Amerika Utara, khususnya Kanada. Mendag Budi mengatakan bahwa melalui perjanjian Indonesia-Canada CEPA, RI mendapatkan liberalisasi akses pasar Kanada sebesar 90,5 persen pos tarif dengan nilai perdagangan sebesar 1,4 miliar dollar AS.

“Beberapa produk prioritas Indonesia yang mendapat akses pasar dari Kanada adalah tekstil, kertas dan turunannya, kayu dan turunannya, makanan olahan, sarang burung walet, dan kelapa sawit,” kata Budi.

Selain perdagangan barang, perjanjian tersebut juga akan memberikan preferential treatment bagi penyedia jasa Indonesia, termasuk sektor jasa bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata, dan transportasi.

Sementara itu, terkait investasi, perjanjian ICA-CEPA akan mempermudah akses investasi di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan penggalian, serta infrastruktur energi. Perjanjian juga mencakup komitmen lainnya, antara lain hak kekayaan intelektual, praktik regulasi yang baik, niaga elektronik (e-commerce), persaingan usaha, usaha kecil menengah (UKM), pemberdayaan ekonomi perempuan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

Sementara itu, Mary Ng mengatakan bahwa perjanjian ICA-CEPA ini menandakan waktu yang tepat bagi pelaku usaha dan investor, baik dari Indonesia maupun Kanada, untuk menjajaki lebih jauh pasar di negara mitra.

“Sekarang adalah waktu yang tepat bagi pebisnis dan investor Kanada untuk memperluas penjajakan ke ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Di sisi lain, saat ini juga menjadi waktu yang tepat bagi pebisnis dan investor Indonesia yang ingin melebarkan sayap ke pasar Amerika Utara,” kata Mary.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *