INTENS PLUS – JAKARTA. Israel tetap melakukan serangan meski sepakat gencatan senjata. Menggunakan pesawat nirawak, serangan Israel itu menewaskan satu orang di Lebanon selatan pada Rabu (4/12/2024) waktu setempat.
Dikutip dari Aljazeera, serangan ini terjadi saat Israel-Hizbullah sepakat melakukan gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat berjanji menegakkan gencatan senjata dengan Hizbullah ‘dengan tangan besi’.
“Serangan pesawat nirawak musuh Israel di kota Shebaa menewaskan satu orang,” pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon dikutip dari Aljazeera.
Otoritas Lebanon menyebut pasukan Israel melakukan beberapa serangan pesawat nirawak dan artileri baru di Lebanon selatan pada Selasa, yang semakin memperburuk gencatan senjata yang telah berlangsung selama 6 hari dengan Hizbullah.
Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah memyebut pria yang terbunuh itu adalah penggembala.
Serangan baru itu terjadi saat pejabat Israel mengancam akan memperluas serangan ke Lebanon jika gencatan senjata dengan Hizbullah runtuh.
Netanyahu berjanji akan terus menyerang ‘dengan tangan besi’ terhadap pelanggaran gencatan senjata yang dianggap terjadi.
“Kami menegakkan gencatan senjata ini dengan tangan besi,” katanya di hadapan rapat kabinet di kota perbatasan utara Nahariya.
“Saat ini kami sedang dalam gencatan senjata, saya catat, gencatan senjata, bukan akhir dari perang,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Katz memperingatkan bahwa jika gencatan senjata gagal, Israel tidak hanya akan menargetkan Hizbullah tetapi juga negara Lebanon.
“Jika kami kembali berperang, kami akan bertindak tegas, bertindak lebih jauh, dan hal terpenting yang perlu mereka ketahui: bahwa tidak akan ada lagi pengecualian bagi negara Lebanon,” katanya saat berkunjung ke wilayah perbatasan utara.
“Jika sampai sekarang kami memisahkan negara Lebanon dari Hizbullah, tidak akan ada lagi (seperti ini),” ujar menteri Negara Zionis itu.
Gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Prancis ini diharapkan menghentikan pertempuran selama lebih dari 13 bulan. Namun kesepakatan ‘dinodai’ oleh serangan Israel yang hampir terjadi setiap hari.
Pejabat Lebanon menuduh Israel melanggar gencatan senjata puluhan kali dengan melakukan serangan, terbang di atas wilayah udara dengan pesawat tanpa awak, dan menghancurkan rumah-rumah.
Setidaknya 11 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon pada hari Senin, menurut angka resmi.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Hizbullah seharusnya menarik para pejuang, senjata, dan infrastrukturnya dari wilayah selatan yang luas pada akhir fase awal 60 hari.
Hizbullah juga harus mundur ke utara Sungai Litani. Sementara, pasukan Israel juga harus mundur ke sisi perbatasan mereka.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Headline
Internasional
Serangan Israel ke Lebanon saat Gencatan Senjata Tewaskan Satu Orang
- by Redaksi
- 04/12/2024
- 0 Comments
- 1 minute read
- 141 Views

Berita Terkait ...
