Ekonomi Yogyakarta

Masyarakat Yogya Antusiasme Bayar PBB di Yogya, Realisasi Target Sudah Capai 40 Persen

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ratusan warga Kota Yogya antusias memanfaatkan Pekan Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) Perdesaan Perkotaan (P2) atau PBB-P2, yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta di ruang Grha Pandawa Balaikota pada Rabu (25/6/2025). 

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Pemkot Yogyakarta, pada tahun ini membawa tema Lebih Dekat, Lebih Cepat, Maju Melesat. Kegiatan kedua kalinya pada tahun 2025 setelah sebelumnya dilakukan pada bulan Mei lalu.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta, Raden Roro Andarini mengatakan Pekan PBB kali ini telah mencapai target sebesar 40 persen.

“Pekan pembayaran PBB-P2 ini dilakukan untuk yang kedua kali, sebelumnya diadakan di bulan Mei dan antusiasme masyarakat sangat tinggi dengan realisasi dua kali lipat dari target,” ujar Andarini.

Ia memaparkan, total ada 600 wajib pajak atau NOP (Nomor Objek Pajak) yang diundang dalam pekan Pembayaran PBB-P2. 

Wajib Pajak yang diundang tersebut, telah diseleksi berdasarkan kriteria tertentu, seperti rekam jejak kepatuhan pajak dan nilai kontribusi terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD). 

“Target kami pembayaran PBB-P2 dalam kegiatan ini mencapai Rp 10 miliar. Pemkot Yogyakarta mencatat target PBB-P2 Tahun 2025 adalah sebesar Rp 130 miliar. Realisasi PBB-P2 sampai akhir Mei 2025 mencapai sekitar Rp 53 miliar atau sekitar 40,9 persen,” jelasnya.

Andarini berharap, masyarakat Yogya dapat meningkatkan keteladanan untuk secara tertib dan tepat waktu melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan.

“Harapan kami, khususnya bagi para pelaku usaha dan masyarakat bisa tertib dan tepat waktu melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan,” ucap Andarini.

Andarini menyebut sejak April 2025 Pemkot Yogyakarta melalui BKAD telah memulai layanan percepatan pembayaran dengan jemput bola.

Hal itu dilakukan sebagai komitmen untuk mewujudkan Quick Wins 100 hari kerja kepemimpinan Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan sebagai wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta.

“Kami sudah melakukan layanan sejak bulan April, melakukan layanan jemput bola di berbagai kelurahan. Tidak hanya melakukan penerimaan, pihaknya juga melakukan berbagai layanan perpajakan, antara lain balik nama PBB.

Kami juga akan hadir di kelurahan dan RW setempat, bersama dengan Bank BPD DIY, BRI maupun Mandiri untuk membantu melakukan percepatan pembangunan di Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Hermanto menyampaikan target pajak Kota Yogyakarta bisa tercapai dan belanja daerah dapat tepat sasaran. Pihak BI membantu pelayanan PBB dengan pemanfaatan pembayaran secara digital.

Hermanto menyebut, Berdasarkan perhitungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Ekonomi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kota Yogyakarta tercatat sebagai daerah tertinggi ke-8 secara nasional untuk percepatan digitalisasi transaksi.

“Saya berharap target pajak bisa tercapai dan belanja daerah yang tepat sasaran. Oleh karena itu masyarakat punya peran penting untuk memberikan kontribusi mewujudkan patuh pajak melalui PBB atau pajak yang lainnya. Karena pemerintah tidak bisa bergerak tanpa adanya kontribusi dari masyarakat,” katanya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengatakan membayar pajak PBB-P2 merupakan salah satu sumber PAD yang sangat vital dalam mendukung pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik. 

Kiranya kewajiban itu bukan sekadar urusan administratif. Tetapi juga merupakan wujud nyata dari rasa cinta dan tanggung jawab warga terhadap kotanya, Kota Yogyakarta.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh wajib pajak yang selama ini telah taat dan berkomitmen dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

PBB-P2 merupakan salah satu sumber PAD yang sangat vital dalam mendukung pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik. Penerimaan dari sektor ini menjadi dasar untuk menghadirkan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Kita bersama menyadari betul bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam membayar pajak kiranya bukan sekadar urusan administratif. Tetapi juga merupakan wujud nyata dari rasa cinta dan tanggung jawab warga terhadap kotanya, Kota Yogyakarta. 

Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga punya tanggung jawab memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” terangnya.

Wawan juga menyebut capaian yang sudah ada, tidak terlepas dari beberapa kendala. Seperti pembayaran yang mendekati jatuh tempo. 

Selain itu, perubahan objek-subjek pajak disebutnya juga banyak yang belum dilaporkan. 

“Ketika sudah menjadi bangunan masih tertulis tanah,” kata Wawan.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk memberikan keringanan kepada masyrakat dengan melakukan jemput bola melalui mobil keliling Si Jak.

“Layanan ini untuk memfasilitasi wajib pajak pelayanan PBB-P2 seperti pembetulan, mutasi, keringanan, SPPT dan sebagainya yang dilakukan setiap Kamis pagi bergiliran di 45 kelurahan di Kota Yogyakarta,” jelasnya.

Salah seorang wajib pajak Warga Rejowinangun, yang ikut memanfaatkan Pekan Pembayaran PBB-P2, Agus Sugiarto mengaku pelayanan dan pembayaran PBB P2 dalam kegiatan itu, mudah. 

Ia merasa senang apalagi ada undian doorprize bagi wajib pajak yang membayar di Pekan tersebut, Ia pun tidak mengira undian kupon miliknya bisa beruntung mendapat doorprize sepeda lipat. 

“Sangat antusias, ada doorprizenya juga, jadi masyarakat terangsang untuk tertib pajak. Untuk layanan sangat memuaskan. Alhamdulilah dapat doorprize. Ya untuk motivasi agar tertib pajak untuk pembangunan daerah agar lebih baik,” kata Agus.(*)

Penulis : Elis

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *