INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan film berjudul Jogja Kecce (Kidz Creative Cieks) di Hall Taman Pintar, Jumat (26/1/2024). Film ini jadi upaya Pemkot Yogyakarta dalam memberikan eduksi pada anak terkait pencegahan kekerasan seksual dan pernikahan dini.
Sekretaris Dinas P3AP2KB Kota Yogyakarta Sarmin mengatakan film Jogja Kecce memuat dua pesan bagi penonton. Pertama, penonton diajak untuk memahami bentuk-bentuk kekerasan seksual dan cara menyikapinya.
“(Diharapkan, penonton dapat jadi) pelopor dalam memerangi kekerasan terhadap anak dan ketika mereka menjumpai kekerasan terhadap anak, mereka berani melapor dan bersuara,” jelas Sarmin saat ditemui di Taman Pintar, Jumat (26/1/2024).
Selain soal kekerasan, Film Kecce juga mengandung pesan untuk mencegah terjadinya perkawinan anak di Kota Jogja. Ini berkaca dari angka perkawinan anak di Kota Jogja yang masih cukup tinggi.
“Ini merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah dalam mencegah kekerasan dan perkawinan pada anak,” imbuhnya.
Penulis Cerita Film Kecce Senny Saleh menambahkan, ide awal film ini terinspirasi dari keresahan yang dia rasakan. Belakangan, kerap sekali terdengar berita soal kekeraan pada anak hingga perkawinan dini.
Isu tersebut bukan hanya sekedar omong kosong baginya. Lantaran Senny juga sehari-hari bertugas sebagai staf ahli psikososial di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) milik Pemkot Yogyakarta.
“Prihatin karena anak yang dinikahkan karena hamil dulu secara psikis akan mengganggu anak, secara ekonomi tergantung pada orang tua. Kemudian, dia anak yang punya anak, pengadilan agama juga terpaksa memberi izin untuk menikah,” jelasnya.
Anak yang menikah dini akan cenderung putus sekolah. Kondisi ini bisa meningkatkan stress pada anak. Meskipun, dia tak memungkiri sebenarnya bisa saja pernikahan dini itu bertahan. Namun, memerlukan pendampingan yang baik dari orang tua kedua belah pihak.
“Pernah kita melakukan penelitian, anak hamil lalu tidak bisa sekolah karena ada undang-undangnya untuk sekolah negeri tidak boleh hamil. Ini merupakan fenomena yang terjadi di Kota Yogyakarta dan di semua daerah,” imbuhnya.
Menurut Senny, salah satu penyebab terjadinya kekerasan hingga pernikahan pada anak adalah maraknya penggunaan sosial media saat ini. Anak sangat mungkin untuk mengakses situs apapun tanpa batas.
“Anak tinggal klik situs-situs yang seperti itu, kan mereka ingin meniru dan sebagainya jadi memang harus disampaikan,” ujarnya.
Beberapa pejabat Pemkot Yogyakarta juga tampil menjadi bintang tamu. Salah satunya adalah Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo.
Film ini pun didanai oleh APBD Kota Yogyakarta. Ada beberapa lokasi yang menjadi latar cerita. Mulai dari Kompleks Balai Kota, Jalan Ipda Tut Harsono, hingga beberapa rumah yang telah ditunjuk untuk mendukung alur cerita.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko/Elis
Edukasi
Yogyakarta
Film Jogja Kecce: Edukasi Cegah Kekerasan Seksual dan Pernikahan Dini
- by Redaksi
- 26/01/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 110 Views

Berita Terkait ...
