INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Usaha kecil menengah (UKM) mulai gunakan beragam cara dalam pemasaran. Salah satu yang paling populer adalah menggunakan sistem affiliate marketing.
Ninja Xpress, perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, pun membuat riset atau penelitian Suara UKM Negeri Vol 5 yang membahas tentang “Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce”.
Projek tersebut bekerja sama dengan Populix, sebuah lembaga riset, studi ini melibatkan lebih dari 300 responden untuk mempelajari fenomena Affiliate Marketing guna mendukung para pelaku UKM dalam meningkatkan penjualan melalui strategi affiliate marketing di social commerce dan platform e-commerce.
Affiliate Marketing merupakan suatu bentuk pemasaran di mana perusahaan membayar pihak ketiga (affiliator) untuk mempromosikan dan mendapatkan pelanggan baru.
Menurut data Suara UKM Negeri Vol 4 terkait Social Commerce dijelaskan sekitar 50% dari para penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang efektif. Sementara 48% lainnya merasa sulit untuk mengikuti perubahan algoritma platform yang terus berubah, sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan tren penjualan, salah satunya strategi Affiliate Marketing.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, menjelaskan bahwa Affiliate Marketing telah menjadi salah satu strategi kolaborasi pemasaran yang kuat dalam ekosistem social commerce.
“Melihat hal tersebut, sebagai sahabat UKM kami berkomitmen untuk secara proaktif mendukung UKM dalam memanfaatkan potensi penuh dari affiliate marketing untuk meningkatkan penjualan mereka,” ujarnya. Sabtu(29/6/2024).
Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan memberikan akses informasi mengenai fenomena yang terjadi saat ini melalui survey Suara UKM Negeri Vol.5. Selain itu juga menyediakan layanan Seller Craft untuk membantu UKM dalam memaksimalkan berbagai platform penjualan dan juga Live Cham yang menjadi pihak ketiga dalam memudahkan kerjasama para seller dengan affiliator.
“Kami berharap hasil survey ini, dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk dapat selalu mengamplifikasi trend terkini bagi bisnisnya,” ucapnya.
Ninja Xpress melalui riset Suara UKM Negeri Vol. 5 pun memberikan insight tentang affiliate marketing dan menemukan empat strategi yang dapat dimanfaatkan oleh para UKM guna optimalisasi pemanfaatan affiliate marketing, dengan mempertimbangkan empat aspek kunci, yaitu orang (people), platform, harga (price), dan kinerja (performance).
Andi lantas membeberkan hasil penelitian pihaknya, data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80%), artis atau influencer (69%), atau teman mereka sendiri (42%).
Lebih lanjut, sebagian besar e-shopper (sekitar 30%) memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500, sedangkan 21% memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800. Hanya sekitar 3% e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8000 hingga 1 juta.
“Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing,” sebut Andi.
Social Commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar. Para afiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.
Adapun platform paling dominan untuk affiliate marketing di Indonesia adalah Shopee, dengan penggunaan mencapai 71%, diikuti oleh TikTok Shop yang mencapai 68%. Tokopedia digunakan oleh 21% affiliate marketing, sementara Lazada dan Bli Bli memiliki tingkat penggunaan masing-masing sebesar 16% dan 6%.
Terkait dengan produk, fashion merupakan kategori paling diminati dan banyak dibeli melalui affiliate marketing. Persentase produk fashion mencapai 74%, diikuti oleh produk kecantikan (56%), produk untuk kebutuhan rumah dan gaya hidup (50%), aksesori (43%), dan produk makanan dan minuman (40%), sehingga UKM yang bergerak dibidang fesyen, kecantikan, kebutuhan rumah tangga, hingga F&B dapat memanfaatkan affiliate marketing dengan lebih maksimal.
“Sementara itu, mayoritas anggaran belanja untuk pembelian melalui affiliate marketing berada dalam rentang 100.000 hingga 250.000, dengan persentase sebanyak 47%,” paparnya.
Dipaparkan pula, sebanyak 75% e-shopper cenderung memilih pengiriman standar dengan waktu pengiriman 1-2 hari, sedangkan 44% lebih memilih pengiriman ekonomi dengan durasi pengiriman 1-4 hari. Sebagian lainnya memanfaatkan layanan pengiriman khusus seperti same day, xpress, cargo, instant, dan sejenisnya.
“Pembeli online mengharapkan pengiriman yang efisien namun terjangkau secara biaya,” lontar Andi.
Dalam konteks UKM yang menggunakan banyak afiliasi, layanan manajemen gudang dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang secara efektif dan efisien, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Agatha, Owner dari Bolo Sego, pengusaha daging olahan siap santap Yogyakarta menyampaikan, penggunaan affiliate marketing menjadi salah satu strategi kunci dalam pertumbuhan bisnisnya.
“Dengan melibatkan para affiliator, kami dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial dengan cara yang lebih engaging. Hasilnya, kami melihat ada peningkatan dalam jumlah pembelian,” katanya.
Kendati demikian, sejumlah tantangan juga dihadapi oleh Agatha. Salah satunya adalah bagaimana menentukan affiliator yang tepat untuk membantu proses pemasarannya. Agatha dan Tim perlu mengetahui profil affiliator dengan audiens yang sesuai dengan target pasarnya.
Selain itu, perlu ada evaluasi secara terus menerus terhadap kinerja para affiliator untuk memastikan bahwa mereka dapat memberikan hasil yang diharapkan. Memilih affiliator yang tepat memerlukan waktu dan usaha, namun ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa strategi marketing kami dapat berjalan dengan optimal.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko/Elis
Ekonomi
Yogyakarta
Independensi UKM Ninja Xpress Manfaatkan Sistem Affiliate Marketing
- by Redaksi
- 29/06/2024
- 0 Comments
- 3 minutes read
- 126 Views

Berita Terkait ...
