INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pada momen Pilkada 2024 sosok Pemimpin berjiwa Nasionalime sangat dibutuhkan sebagai cermin bagi calon Kepala Daerah terpilih nanti. Wayang Beber Pancasila menceritakan 5 jagong menyiratkan Pesan Nasionalisme tersebut kepada masyarakat.
Berlokasi di Museum Wayang Beber Sekartaji Desa Kanutan, Sumbermulyo Bantul, selain digunakan sebagai Museum. Sebelumnya tempat itu adalah Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit menyebarkan visi misi Ke Bhinnekaan berupa sanggar seni tari dan koleksi benda purbakala.
Wayang Beber Pancasila sendiri menceritakan 5 jagong, yang lukis pada lontar sepanjang kurang lebih 4,5 meter. Namun berjalannya waktu cerita tokoh itu terus berkembang dan akan meluas dengan berbagai sajian untuk menyiratkan Pesan Nasionalisme kepada masyarakat.
“Wayang Beber Pancasila merupakan ruh dari Museum Wayang Beber Sekartaji, yang melakonkan perjalanan hidup sang Sutasoma (Pangeran Rembulan) sosok Pemimpin berjiwa Nasionalime, yang menjadi pondasi utama kami dalam menyebarkan visi misi ‘Bhinneka Tunggal Ika’, Ungkap Indra Suroinggeno selaku pendiri dan pencipta Wayang Beber Pancasila. Rabu (13/11/2024).
Wayang Beber Pancasila sendiri dibuat oleh Indra pada tahun 2018 untuk menjawab tantangan jaman. Menjaga kekayaan sejarah ratusan tahun silam yang berasal ratusan Suku Bangsa, serta keberagam budaya Indonesia yang semuanya di kagumi oleh masyarakat skala Nasional dan Dunia.
“Sekartaji disini konon adalah kekasihnya Panji, dalam versi cerita disini yang kita hadirkan adalah sekartaji yang lebih tua. Jadi sekartaji mempunyai kepanjangan disini. Condro sengkolo. Semedi cokro jawoto aji artinya hanya dengan bersemedi atau berdoa kita menuju pusat energi sang yang agung tuhan. jadi itu membentuk satu makna Semedi itu satu, Cakra itu lima, jawata dewa itu sembilan, panji itu satu. Dibalik satu sembilan lima satu totodelang disini,” jelas Hendra

Indra mengaku, selama ini telah menjalani pentas puluhan kali dan di berbagai tempat dan acara. Selain menjadi sajian istimewa untuk ditampilkan di Museum, serta pentas untuk acara Kampung,
“Kami sudah tampil dibeberapa tempat di Yogyakarta. Kami juga tampil di banyak daerah di Indonesia. Baru saja saya selesai ekspedisi Sutasoma ke Jawa, Madura dan Bali mengenalkan Wayang Beber Pancasila ini,” ucapnya.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto kagum dengan koleksi seta pesan nasionalisme yang disampaikan pada tampilan Wayang Beber Pancasila, Dia mengatakan
“Dari sini saya belajar banyak soal spiritual, tutur luhur, sepintas tadi dari mas Indra menyampaikan bagaimana kita untuk terus menerus mengedukasi diri, mengedukasi masyarakat untuk 3 hal. yang pertama bagaimana berbudi pekerti luhur, di tontonan sekaligus tuntunan untuk menerapkan jiwa Nasionalisme seorang Pemimpin ,” ujar Eko.
“Di DPRD juga rutin wayangan , inyaallah awal Desember akan wayangan, saya lagi cari lakon yang pas. Lakon terakhir kita dengar lakonnya wahyu cakra ningrat itu tampak pas sekali,” imbuh Eko.
Eko mengapresiasi dengan mengajak pemerintah untuk turut memberi perhatian pada museum yang ada di Bantul, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Saya kira Dinas kebudayaan harus cepat merespon kemudian membantu museum – museum yang ada di DIY ini agar semakin berkembang. Saya yakin kalau ini viral akan sampai ke mejanya Gubernur kemudian akan mendapatkan atensi. Saya pikir ini penting menjadi pusat perhatian kita, untuk di kembangkan,” ucap Eko.(*)
Penulis : Elis