News Yogyakarta

BPPTKG Melaporkan Merapi Lima Kali Gugurkan Lava

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan lima kali guguran lava Gunung Merapi ke arah Barat Daya (Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimum 1.500.

Berdasar periode pengamatan Sabtu 18 Januari 2025 pukul 00.00-24.00 WIB. Cuaca di Gunung Merapi berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. 

Suhu udara 18-24 °C, kelembaban udara 55-99 %, dan tekanan udara 870.2-918.7 mmHg. Volume curah hujan 3 mm per hari. Gunung Merapi terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. 

Terjadi kegempaan guguran sebanyak 88 kali; kegempaan hybrid/fase banyak 77 kali; kegempaan vulkanik dangkal satu kali; dan kegempaan tektonik jauh sebanyak tiga kali. 

Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl). Terletak di perbatasan Kabupaten Sleman Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. 

Tingkat aktivitas Gunung Merapi SIAGA LEVEL III. Rekomendasi BPPTKG sebagai berikut:

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *