INTENS PLUS – YOGYAKARTA. PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Keraton Yogyakarta beserta masyarakat Gunung Kidul meresmikan program pengembangan biomassa melalui penanaman 50.000 pohon multifungsi, sekaligus peresmian pendirian rumah bibit di Kalurahan Karang Asem, Gunungkidul, Yogyakarta.
Program CSR Lingkungan ini, memanfaatkan potensi lokal secara optimal dengan penanaman pohon multifungsi dilahan seluas 15 hektar dengan keseluruhan bibit disediakan oleh rumah bibit yang dikelola oleh gabungan Kelompok Tani Asem Mulya.
Pohon yang ditanam nantinya dapat dimanfaatkan daunnya untuk pakan ternak dan rantingnya untuk kebutuhan cofiring Biomassa di PLTU. Sementara Rumah Bibit yang diresmikan akan berfungsi sebagai pusat penyemaian dan bank bibit, sehingga kebutuhan penanaman dapat berkesinambungan memberikan manfaat besar bagi Masyarakat yang akan dikelola oleh BUMDes setempat.
Kepala Bebadan Pangreksaloka Keraton Ngayoyagkarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo menekankan pentingnya sinergi dalam menjaga pelestarian lingkungan. Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan energi tetapi juga memberikan dampak ekonomi.
“Keraton Yogyakarta selalu mendukung program yang berorientasi pada keberlanjutan. Dengan komitmen ini, kami memberikan izin penggunaan Sultan Ground tanpa biaya untuk mendukung masyarakat”, jelasnya pada keterangan, Rabu(12/2/2024).
Ketua Kelurahan Karang Asem, Parimin, menyebutkan bahwa program ini membantu masyarakat mengurangi biaya pakan ternak, terutama di musim kemarau.
“Bibit dari rumah bibit dapat memenuhi kebutuhan lokal sekaligus memberikan peluang usaha tambahan bagi masyarakat”, timpalnya.
Selain itu, Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung transisi energi melalui pengembangan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara.
“Ekosistem biomassa ini tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga ketahanan pangan dan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal”, ujarnya.
Aris menjabarkan, program yang didukungnya sejalan dengan target PLN mengurangi emisi karbon melalui teknologi cofiring yang telah menghasilkan energi bersih sebesar 575,4 GWh.
Berdasarkan catatannya, dari Februari 2023 hingga 2025 penanaman yang sudah dilakukan di Sultan Ground dan Tanah Kas Desa di Kalurahan Gombang dan Karang Asem sebesar 150.000 pohon Multifungsi Biomassa yang terdiri dari Gamal, Kaliandra, Indigofera, dan Gmelina (Jati Putih).
Selanjutnya, Aris mengatakan. Program biomassa di Kalurahan Karang Asem ini adalah langkah awal menuju pengembangan “Green Economy Village” sebagai kawasan hutan tanaman energi yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan.
Sinergi yang dilakukannya bersama, Keraton Yogyakarta, dan masyarakat Gunungkidul menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat dapat menciptakan perubahan nyata untuk keberlanjutan energi, lingkungan, dan masyarakat.
Selain itu, Aris mengatakan kegiatan penanaman ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Model ini telah mulai disosialisasikan ke wilayah lain, seperti Cilacap dan Tasikmalaya, sebagai bukti bahwa energi terbarukan berbasis kerakyatan dapat diterapkan secara luas”, ucap Aris.
Pengembangan biomassa melalui penanaman pohon multifungsi serta peresmian rumah bibit ini juga merupakan wujud Implementasi prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) dan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 15 yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan ekosistem daratan.(*)
Penulis : Elis