Ekonomi Yogyakarta

Tiga Sekolah di Yogyakarta Jadi Percontohan Pangan Sehat

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi menetapkan tiga sekolah di Kota Yogyakarta sebagai sekolah percontohan pangan sehat tahun 2025. Langkah ini diambil untuk memperkuat budaya konsumsi pangan bergizi, sekaligus memastikan keamanan makanan yang beredar di lingkungan sekolah.

Tiga sekolah yang terpilih meliputi TK Negeri 6 Yogyakarta untuk jenjang taman kanak-kanak, SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 untuk jenjang sekolah dasar, dan SMP Negeri 12 Yogyakarta untuk jenjang sekolah menengah pertama.

Penetapan ini diluncurkan dalam acara peresmian di SMP Negeri 12 Yogyakarta pada Rabu (10/9). Acara tersebut dirangkaikan dengan berbagai kegiatan kampanye pangan sehat, seperti makan buah dan minum susu bersama, festival telur, hingga edukasi pangan kepada siswa, wali murid, serta komite sekolah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, menjelaskan bahwa program sekolah pangan sehat merupakan bagian dari visi besar Yogyakarta menuju Kota Pangan Aman.

“Kami melakukan pengawasan ketat terhadap kantin sekolah. Pemeriksaan laboratorium dilakukan setiap pekan secara bergilir, dan hasilnya sebagian besar kantin sudah menyediakan makanan sehat. Namun masih ada yang menjual makanan kemasan dalam jumlah banyak, ini kami ingatkan karena tidak baik bila terlalu sering dikonsumsi anak-anak,” ujar Sukidi pada keterangan, Rabu (17/9/2025).

Ia menambahkan, pendekatan keamanan pangan dilakukan tidak hanya di sekolah, melainkan juga di tingkat keluarga. Edukasi diberikan kepada siswa, orang tua, pedagang kantin, dan komite sekolah agar lebih peduli terhadap konsumsi pangan yang aman dan bergizi.

“Peredaran pangan itu sangat luas. Aturan detail soal batas natrium atau pengawet belum ada, maka edukasi menjadi cara paling efektif agar orang tua dan sekolah bisa menjaga asupan anak-anak,” imbuhnya.

Program sekolah pangan sehat ini diharapkan. bukan hanya agenda lokal, melainkan juga bagian dari strategi jangka panjang. Ia menegaskan gerakan pangan sehat maka generasi muda akan lebih sehat, cerdas, dan produktif sehingga mempercepat terwujudnya Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.

“Harapannya sekolah menjadi garda depan edukasi pangan sehat. Anak-anak adalah generasi penerus, jadi kita harus membiasakan mereka dengan makanan yang aman dan bergizi,” ucapnya.

Kepala SMP Negeri 12 Yogyakarta, Abdurrahman, mengaku bangga sekolahnya dipilih menjadi salah satu percontohan pangan sehat 2025. 

Menurutnya, upaya menjaga kualitas makanan di sekolah bukan hal baru, karena SMPN 12 sudah menerapkan standar sehat di kantin.

“Alhamdulillah sekolah kami dipercaya sebagai sekolah percontohan. Di sini memang sudah terbiasa dengan kantin sehat, bukan karena ada program ini. Bahkan kami sudah memasukkan aturan di tata tertib bahwa siswa boleh membawa bekal dari rumah, tetapi harus memenuhi kriteria makanan sehat,” jelasnya.

Selain itu, pihak sekolah juga secara rutin melakukan pengecekan bekal yang dibawa siswa. Kebijakan ini diharapkan mampu membentuk budaya konsumsi sehat yang berkelanjutan.

Salah satu siswi kelas 8 SMPN 12, Azkayra Raquila Alkhair menyambut baik program pangan sehat ini. Ia mengaku sudah terbiasa mengonsumsi buah setiap hari karena sadar akan manfaatnya.

“Dengan kegiatan ini saya jadi lebih tahu pentingnya makan buah dan manfaat dari masing-masing buah. Setiap hari saya selalu makan buah meskipun tidak selalu setelah makan berat,” ungkapnya.(*)

Penulis : Elis

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *