INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali menggelar Festival Jogja Kota (Festa). Mengusung tajuk “Rewang” gelaran diselenggaran di Stadion Kridosono, Yogyakarta mulai pada tangga 3 sampai 5 November 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menjelaskan, tema Rewang diambil karena berkaitan dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Sedangkan di perkotaan budaya rewang sudah jarang sehingga semangat rewang diwujudkan dalam pagelaran seni budaya pada Festa tahun 2023.
“Rewang di perkotaan sudah sangat jarang sehingga ini menjadi salah satu edukasi, kegiatan rewang merupakan tradisi khas masyarakat Jawa tentang semangat gotong-royong. Wujudnya, membantu pihak yang sedang memiliki hajatan seperti pernikahan, kelahiran, khitanan dan lainnya.
Rewang juga merupakan bukti kesadaran membantu orang lain tanpa pamrih. Ekosistem itu perlu terus dipelihara karena akan menumbuhkan sikap simpati dan empati.
Pagelaran seni dan budaya ‘Rewang’ Festa ditampilkan oleh 1.500 Penari yang diklasterisasi dalam 4 KCB, dari 14 kemantren di Kawasan cagar budaya di Kota Yogyakarta yaknin KCB Kraton, Pakualaman, Kotabaru dan Kotagede.
CB Kraton kolaborasi dari Kemantren Kraton, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Gedongtengen dan Tegalrejo akan menampilkan seni budaya berjudul Rewang Hajad Dalem.
KCB Kotabaru kolaborasi Kemantren Gondokusuman, Jetis dan Danurejan mempersembahkan judul Dumadining Tugu Golong Giling.
Sedangkan KCB Kotagede kolaborasi Kemantren Kotagede dan Umbulharjo menampilkan Rewangan Rewang. KCB Pakualaman kolaborasi Kemantren Pakualaman, Gondomanan dan Mergangsan dengan judul Bali Rewang.
“Tema rewang dimaknai kemantren yang diklasterisasi dalam empat KCB. Masing-masing akan berkolabrasi dengan menampilkan pertunjukan sesuai dengan konsep rewang,” ujar Yetti.

Selain itu Festa 2023 akan menampilkan setiap KCB akan menampilkan produk-produk unggulan baik kuliner maupun produk kreatif yang dikemas dalam Warung Kota. Ada juga ada live cooking makanan khas Yogyakarta. Masyarakat bisa menyaksikan pagelaran seni budaya dan menikmati jajanan dengan membeli berbagai produk kuliner dari tiap KCB.
“Festa juga menampilkan potensi-potensi kuliner dan kerajinan di KCB di Kota Yogyakarta. Meskipun tema rewang tapi juga menunjukkan KCB sesuai dengan karakteristik masing-masing, ” terang Yetti.
Yetti menambahkan, Festa merupakan wujud keberagaman masyarakat di Kota Jogja, yang memiliki karakteristik cukup terbuka dengan hal baru, budaya baru yang datang dari luar daerah dan menetap dengan membawa budaya daerah bahkan negaranya,
“Beragam budaya dari luar tumbuh dan berkembang di Kota Jogja menciptakan akulturasi yang harmonis tanpa meninggalkan identitas jogja, dan jogja menjadi kota ekspresi dalam bidang sosial dan budaya.”ungkapnya
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo, menyampaikan budaya rewang harus dilestarikan diisi dengan aktifitas budaya yang sudah dilakukan, hal itu merefleksikan pemanfaatan budaya untuk kesejahteraan masyarakat kota Jogja.
“Rewang adalah salah satu budaya kita yang harus terus dilestarikan, apalagi Jogja baru saja dinobatkan oleh UNECO, sumbu filosofi menjadi heritage warisan budaya dunia. Mari kita jaga bersama diisi dengan cara aktifitas – aktifitas budaya yang selama ini sudah kita lakukan, maka menari serta kuliner yang ada disini adalah refleksi dari pemanfaatan budaya untuk kesejahteraan masyarakat kota Jogjakarta,”jelas singgih.
Festa tahun 2023 tersebut terbuka untuk masyarakat umum dan gratis. Festa akan dibuka mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB pada 3- 5 November 2023. Kegiatan itu juga akan dimeriahkan dengan penampilan musik dan band lokal seperti DJ Dylan, Jumbrong, Apollo10, Braves Boy, Doni Ex Seventeen dan Om Wawes.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko