INTENS PLUS – JAKARTA. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) menjadi salah satu program padat karya yang diciptakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Diretorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya.
Diselenggarakan melalui skala kawasan pedesaan, diharapkan upaya percepatan pembangunan ini mampu meningkatkan kualitas pelayanan serta fungsi kawasan.
Kegiatan PISEW berada di kawasan perdesaan yang terdiri dari 2 (dua) desa dan secara administratif berada pada wilayah kecamatan yang sama serta berbatasan langsung, dalam hal ini merupakan wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan diantaranya sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Jembatan, tambatan perahu hingga pembangunan pasar menjadi beberapa jenis infrastruktur yang bisa dibangun melalui kegiatan PISEW.
Program tersebut menurut Siana Kusumastuti selaku Dirjen Cipta Karya mengatakan jika sudah diselenggarakan di sebanyak 5.090 lokasi.
“Infrastruktur yang telah dibangun selama tahun 2019-2023 antara lain jalan sepanjang 3.842 km, jembatan sebanyak 437 unit, tambatan perahu sebanyak 67 unit, dan pasar/kios sebanyak 1.521 unit,” ungkap Diana.
Awalnya di tahun 2022 ia menyebutkan bahwa rencana Kementerian PUPR hanya 450 lokasi saja.
Namun siapa sangka, kenaikan tiga kali lipat dapat dicapai hingga pada tahun 2023 target program PISEW bertambah serta tersebar di 1.340 lokaso.
Hebatnya lagi program PISEW ini tercatat per 14 November 2023 lalu telah berkontribusi terhadap serapan tenaga kerja sebanyak 20.920 orang dan mencapai progres
fisik senilai 98,99%.
Selain PISEW, Program Padat Karya Bidang Permukiman lainnya adalah program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Pondok Pesantren, dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Alokasi anggaran PKT bidang permukiman TA 2023 sebesar Rp 2,2 Triliun dengan progres penyerapan keuangan hingga 14 November 2023 sudah 92,90% dan pekerjaan fisik mencapai 85,37%.(*)
Penulis : AWPP