INTENS PLUS – JAKARTA. Survei Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 menunjukkan adanya perubahan elektabilitas peserta Pilpres 2024. Posisi kedua, yang biasanya diduduki Ganjar-Mahfud digeser oleh Anies-Muhaimin. Sementara posisi Prabowo-Gibran stagnan di posisi pertama.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, penurunan tren elektabilitas pada paslon nomor urut 3 itu terjadi karena partai pengusung kurang memoles sosok Mahfud yang sebelumnya diklaim sebagai pendekar hukum.
Selain itu paslon beserta tim kampanyenya kerap menyerang Presiden Jokowi atau paslon lainnya.
“Itu (menyerang Jokowi) yang saya kira kontraproduktif dengan apa yang menjadi gagasan mereka, sehingga elektabilitas Ganjar-Mahfud merosot,” kata Adib.
Sedangkan pasangan AMIN belakangan mendapatkan peningkatan suara usai mereka dianggap lebih ‘berbobot’ melalui beragam sesi dialog. Hasil survei Indikator Politik Indonesia juga mencatat pemilih dari kalangan terdidik lebih condong mendukung paslon nomor urut 1 itu.
Adapun dengan keseluruhan hasil elektabilitas itu, Adib menilai segalanya masih dinamis. Ia juga mengingatkan meskipun suara paslon nomor urut 2 saat ini tertinggi namun bukan berarti Pilpres 2024 hanya akan ada satu putaran. Mereka harus bisa mempertahankan segmentasi suara mereka mendekati Pilpres 2024.
Oleh sebab itu, Adib sekali lagi meminta agar para paslon tetap berkampanye secara jujur dan sesuai dengan fatsun politik. Di sisi lain, mereka harus bisa meyakinkan para pemilih bimbang yang menurut Adib menjadi salah satu faktor penentu raihan suara.
“Sekali lagi, pemilih mengambang tentu saja sangat penting sekali raihan suaranya,” tegas Adib.
Masih mengutip Survei Litbang Kompas, jumlah undecided voters untuk capres itu mencapai 24,9 persen. Padahal, pada Juni hanya 18 persen dan pada Agustus bahkan mengecil lagi menjadi 15,4 persen. Sementara secara general, undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan, angkanya mencapai 28,7 persen.
Adib menilai, naiknya jumlah kelompok undecided voters menunjukkan semakin banyak yang tidak tahu atau belum yakin harus memilih paslon mana dalam Pilpres 2024.
Adib bilang, para pemilih bimbang itu kemungkinan besar belum tertarik kepada gagasan peserta .
“Pemilih bimbang atau yang belum menentukan pilihan ini dikarenakan pemilih ini sebagian besar adalah pemilih rasional. Mereka masih belum tertarik dengan visi-misi dan gagasan yang ditawarkan,” ujarnya.
Adib pun mengatakan, meningkatnya undecided voters menjadi sebuah PR besar bagi para paslon. Sebab menurutnya, angka di atas 25 persen sangat besar untuk sebuah pilihan yang kosong.
Kondisi itu menurutnya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pemilih rasional ogah menentukan pilihan dini ataupun opsi paling terburuk adalah memilih untuk golput dalam Pilpres 2024.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Politik
Sorotan
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Anjlok Jadi Paling Rendah
- by Redaksi
- 12/12/2023
- 0 Comments
- 1 minute read
- 504 Views

Berita Terkait ...