Jabodetabek Teknologi

BUMN Siapkan Strategi Tingkatkan Pengguna Whoosh

INTENS PLUS – JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan jumlah pengguna Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. 

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkap fakta bahwa jumlah penumpang masih di bawah target yang ditetapkan. Ditargetkan mampu melayani 30 ribu penumpang, namun rata-rata harian Whoosh masih di bawah 20 ribu penumpang.

Sebagai salah satu strategi utama, harga tiket Whoosh akan menggunakan skema dynamic pricing.

“Kami sedang mendiskusikan dynamic pricing agar harga tiket dapat disesuaikan pada jam-jam dengan tingkat keterisian yang rendah. Mungkin pada akhir pekan, harga akan sedikit lebih tinggi,” ujar Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan bahwa saat ini skema dynamic pricing sedang disimulasikan. Konsepnya mirip dengan tiket pesawat, di mana harga bisa berubah tergantung pada jumlah permintaan. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan penerapan multitarif dan tarif diferensiasi.

“Kalau kemarin tarif masih tetap. Misalnya diminta, Pak Edo Dirut KCIC membuat skema multi pricing dan diferensiasi pricing, termasuk opsi berlangganan. Kami berharap dengan menjalankan semua ini dengan lebih akurat, kami dapat meningkatkan jumlah pengguna,” jelasnya.

Selain itu, di masa depan, akan ditingkatkan jumlah perjalanan kereta cepat dari yang saat ini hanya menyediakan 40 perjalanan, rencananya akan bertambah menjadi 68 perjalanan per hari pada tahun 2024. Dengan demikian, diharapkan jumlah penumpang bisa mencapai 20 ribu per hari.

“Kami sedang memantau dinamika perilaku, siapa yang bersedia membayar mahal pada hari apa, jam berapa. Yang bersedia naik saat harga murah, dan turun ke berapa. Kami sedang merancang skema dynamic pricing ini. Harapannya adalah mencapai jumlah 20 ribu penumpang,” ujarnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa butuh waktu untuk dapat mencapai jumlah pengguna yang ditargetkan.

Namun, Didiek menegaskan bahwa KCIC telah mencapai pencapaian yang baik, dengan animo yang tinggi pada peluncuran Whoosh, seperti yang diakui oleh sejumlah pimpinan China Development Bank (CDB).

“Ada orang-orang dari China yang datang ke sini, pimpinan dari CDB menyatakan bahwa animo di sini lebih tinggi daripada saat mereka meluncurkan kereta cepat di China. Ini adalah hal yang positif. Dengan bantuan AI dan dynamic pricing system, kami akan menyesuaikan untuk mencapai target lebih cepat,” katanya.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *