Headline Pendidikan Yogyakarta

Zahrul Mufrodi-Erna Astuti, Pasangan Guru Besar UAD

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Sebuah momen istimewa terjadi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) belum lama ini. Guru besar yang merupakan suami istri dikukuhkan di waktu yang bersamaan. Mereka adalah Zahrul Mufrodi dan Erna Astuti.

Zahrul Mufrodi dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ilmu Teknik Kimia. Sementara istrinya, Erna Astuti, dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Energi, Sub Bidang Ilmu Pengembangan dari Biomassa.

Kedua guru besar itu sama-sama mengawali studi di Teknik Kimia pada universitas yang sama. Mereka kemudian berhasil mencapai gelar tertinggi secara bersamaan dan menjadi guru besar di Fakultas Teknik Industri (FTI) UAD.

Zahrul mengatakan, pencapaian besar yang berhasil diraihnya ini tidak terlepas dari didikan yang diberikan orangtuanya.

“Kami dididik dengan baik dengan beberapa hal, yang pertama tentang keagamaan itu ditanamkan,” ujarnya. Minggu (18/2/2024).

Selain mengajarkan agama, orang tua Zahrul pun menekankan kemandirian. Utamanya kemandirian terkait cara menikmati proses perjalanan.

“Allah SWT menilai dari prosesnya bukan dari hasilnya. Proses itulah yang perlu dijalankan dengan baik,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata Zahrul, ketika menempuh pendidikan, jalan yang ditempuhny selalu diberikan kemudahan.

“Ketika kita mohon kepada Allah, ketika mendapat cobaan kita kembalikan ke Allah maka itu yang saya rasakan selama perjalanan ini. Perjalanan S2, apalagi S3 ketika kami memutuskan berdua untuk S3 bareng itu, kan, bukan suatu hal yang ringan,” ujar dia.

Dalam merampungkan S3 bersama sang Istri, Zahrul bilang, ia dan Erna sama-sama mendaftar program beasiswa S3.

“Namun, Prof. Arif menyampaikan biar Allah yang menentukan dua-duannya ikut beasiswa. Kalau memang beasiswanya tidak didapat berarti bukan tahun itu. Lalu, akhirnya kami berdua bismillah apply beasiswa dan alhamdulillah dua-duanya diterima,” ujar Prof. Zahrul.

Sementara Erna justru mengungkapkan, menjadi dosen bukanlah cita-cita awal yang diinginkannya. Dia menekuni profesi ini berawal dari saran yang diberikan oleh teman-temannya.

“Teman-teman saya yang menyarankan untuk mendaftar dan ternyata menjalani dosen itu menyenangkan karena saya diminta untuk belajar terus-menerus. Kemudian, saya bertemu dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan berbagai karakter, itu adalah suatu hal yang menarik dan menyenangkan,” kata Erna.

Senada dengan Zahrul, Erna menyebut jika dukungan dan bimbingan yang diberikan kedua orang tua, begitu berarti. Lantara peran orang tuanya telah memberikan bekal berharga baginya untuk mengarungi kehidupan.

“Saya banyak belajar dari ibu saya terkait dengan kesabaran, keikhlasan, dan kejujuran. Ibu saya termasuk yang suka mendampingi saya belajar di tengah kesibukannya. Kalau bapak saya dari kecil itu suka membelikan saya buku. Kemudian, setiap sebulan sekali pergi ke toko buku dan saya dibebaskan untuk membeli buku,” tutupnya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *