INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Peringati hari Kartini 2025, Walikota Jogja dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) sebut populasi lansia perempuan lebih besar dari lansia laki-laki.
Hal itu disampaikan pada gelaran seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY).
Kegiatan seminar tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Kartini bertajuk “Kiat Bahagia Menjelang dan Setelah Menopause” di ruang seminar Fakultas Teknologi Mineral dan Energi (FTME).
Selain kehadiran Hasto, sebagai narasumber pertama, hadir pula narasumber lain yakni Dra. Darosy Endah Hyoscyamina, M.Pd., yang merupakan Dosen Psikologi Universitas Diponegoro (Undip).
“Angka harapan hidup Kota Yogyakarta ini tertinggi di Indonesia, yaitu 76 tahun. Jadi perempuan-perempuan itu masa hidupnya 76 tahun, kalau di Jogja bapak-bapak 73 tahun,” ujar Dokter Spesialis Kandungan ini, pada paparannya, dikutip Minggu (27/4/2024).
“Jadi bapak-bapak itu angka harapan hidupnya jauh lebih pendek daripada ibu-ibu,” tambahnya.
Oleh sebab itu, menurut Hasto, pemberdayaan perempuan itu penting sekali. Karena jumlah lansia perempuan lebih banyak. Termasuk Janda-janda tua jauh banyak dan kemiskinan juga banyak bersumber dari janda-janda tua.
“Nah inilah makanya pemberdayaan perempuan penting, termasuk teori Sumber Daya Manusia (SDM) Kumpul Indonesia Maju,” ucapnya
Hasto menyebut, ada empat tahap yang harus dilalui untuk membangun kemandirian pada lansia perempuan, antara lain:
- SDM-nya, human capital-nya, indeksnya harus bagus, cerdas, tidak stunting, dan punya keterampilan
- Harus bekerja
- Harus menampung dan menyerap tenaga kerja
- Harus ada pemberdayaan perempuan
Baru itu Indonesia bisa maju, dari SDM kumpul karena perempuan lansia populasinya yang usia diatas 60 tahun lebih besar.
Hasto mengatakan, pentingnya lansia perempuan bisa mandiri, karena dengan kemandiriannya maka lansia perempuan bisa bahagia.
Hasto juga memaparkan terkait kesehatan perempuan lansia soal menopause, osteoporosis, juga tips menu kesehatan yang perlu dikonsumsi bagi perempuan lansia.
Sementara itu, Dosen Psikologi Undip, Dra. Darosy Endah Hyoscyamina, M.Pd., memberikan paparan persiapan menjelang dan setelah menopause agar tetap menjadi keluarga bahagia.
“Kiat bahagia yang paling utama agar tetap bahagia jelang dan setelah menopause yakni menghilangkan mitos tentang menopause seperti predikat cepat tua, hilangnya tanda-tanda kecantikan, merasa kehilangan daya tarik seksual. Keluarga yang baik merupakan kunci membangun negara dan Bangsa yang sejahtera,” ucapnya.
Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si., mengatakan pentingnya membantu para perempuan menghadapi tantangan menjelang dan setelah memasuki masa menopause.
“Melalui seminar ini, kita berharap tidak hanya mendapatkan banyak pengetahuan. Sebab, perempuan menghadapi tantangan cukup beragam menjelang menopause baik dari segi kesehatan, emosi, juga sosial, yang dapat mempengaruhi kondisi keluarga dan pekerjaan. Sehingga dengan ini, ibu-ibu menjelang atau setelah menopause mampu mengantisipasi kondisi tersebut supaya tetap bisa menjadi keluarga Bahagia,” tutup Irhas.(*)
Penulis : Elis