INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ketegangan menyelimuti Pendopo di Payen, Kabupaten Gunungkidul saat Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih berada di rumah pelaku seorang warga asal Jawa Timur.
Ia menunjukkan kemarahannya kepada seseorang yang mengaku sebagai “intel” dan mencatut namanya untuk melakukan penipuan terhadap warga.
Aksi emosi sang Bupati bahkan membuat sebuah asbak berlogo tengkorak di meja pecah akibat dihantam keras.
“Kamu tega-teganya bawa-bawa nama saya buat nipu rakyat saya sendiri?! Kamu tahu ini bisa jadi kasus hukum berat?!” seru Bupati dengan nada tinggi, disaksikan beberapa staf dan warga yang hadir, dalam tampilan video dan viral di media sosial, Senin (14/7/2025).
Dalam kondisi marah, Bupati Endah langsung menyeret pelaku dan memerintahkan agar orang tersebut diserahkan kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Saat ditanya soal aksi emosinya, Endah mengakui bahwa dia memang sempat membanting asbak. Hanya saja, dia menolak anggapan bahwa saat itu dia terbawa emosi.
“Sebenarnya tidak emosi. Hanya supaya orang itu tidak kemudian kan banyak nama orang dicatut terus sudahlah kan dia sudah ini-ini,” katanya saat ada di Polres Gunungkidul, dikutip dari Detik, Senin (14/7/2025).
“Nah, kebetulan saya karakter yang itu tidak punya. Jadi kalau memang benar ya saya katakan benar kalau tidak mengatakan tidak,” lanjut Endah.
Endah juga menyebut dalam melakukan aksinya pelaku mencatut namanya. Adapun pencatutan itu adalah mengaku sebagai orang dekat dari Endah.
“Tetapi dari pengakuan-pengakuan bahwa dia mengaku tim sukses saya, dia meyakinkan bahwa dekat dengan Bupati dan pemilik salah satu hotel di Gunungkidul juga,” ujarnya.
Bahkan, pelaku juga mengaku sebagai anggota Brimob dan Badan Intelijen Negara (BIN) ketika didatangi Endah.
“Termasuk dia mengatakan kalau anggota Brimob, BIN. Waktu itu saya tanya mana seragamnya dan dia bilang Brimob tugas di luar,” katanya.
Karena bukan ranahnya untuk menghakimi pelaku, Endah akhirnya membawa pelaku ke Polres Gunungkidul. Setelah di Polres, ternyata pelaku mengaku terlibat kasus penggelapan mobil rental.
Kanit Pidsus Satreskrim Polres Gunungkidul, Iptu Andang Patriasmono, menambahkan bahwa telah menindaklanjuti laporan Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih. Andang juga menyebut jika BD telah menjalani pemeriksaan.
“Berkaitan dengan yang saat ini kita tangani, inisial BD sudah kita tindaklanjuti,” ucapnya di Polres Gunungkidul.
Andang mebeberkan, pihaknya telah melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut. Hasilnya, kasus itu telah naik ke tahap penyidikan.
“Saat ini yang bersangkutan sudah kita lakukan pemeriksaan, kemudian gelar perkara. Hasilnya kita naikkan sidik (penyidikan) kemudian sudah tetapkan tersangka dan saat ini sudah kita lakukan penahanan,” kata Andang.
Diketahui sebelumnya, pelaku menjanjikan dapat meloloskan warga menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan syarat membayar sejumlah uang.
Oknum tersebut mengaku dekat dengan Bupati dan bahkan menyebut dirinya sebagai orang dalam.
Menanggapi laporan tersebut, Bupati Endah memutuskan menghadirkan langsung pelaku ke hadapannya untuk dikonfrontasi dengan datang langsung kekediaman rumah pelaku.
Namun, situasi berubah tegang saat pelaku berkelit dan tetap mengaku sebagai “orang dalam” pemerintahan. Emosi Bupati pun memuncak.
Menurut informasi dari warga, pelaku telah berhasil mengumpulkan sejumlah uang dari beberapa korban yang percaya dengan iming-iming pengangkatan sebagai ASN.
Beberapa korban bahkan mengaku menjual aset untuk membayar “uang pelicin” kepada pelaku.
Bupati Endah menegaskan bahwa pemerintahannya tidak mentoleransi praktik kecurangan dan penyalahgunaan nama pejabat untuk kepentingan pribadi.
Ia juga mengimbau warga untuk waspada terhadap modus serupa dan selalu melakukan konfirmasi langsung ke instansi resmi apabila ada tawaran mencurigakan.
“Kalau ada yang menjanjikan jadi ASN atau pegawai dengan cara-cara yang tidak sah, apalagi mengatasnamakan saya, jangan percaya! Langsung lapor,” tegasnya.(*)
Penulis : Elis