Pendidikan Yogyakarta

Bukan Mitos, Kuliah Kedokteran Rp35 Juta di Kampus Swasta Yogyakarta

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Siapa bilang kuliah di Fakultas Kedokteran pasti mahal dan hanya bisa dijangkau kalangan tertentu, Universitas Alma Ata (UAA), salah satu perguruan tinggi swasta terakreditasi unggul di Yogyakarta. Resmi membuka Fakultas Kedokteran dengan biaya kuliah hanya Rp35 juta per semester, tanpa pungutan tambahan seperti sumbangan gedung atau uang pengembangan.

Kepastian itu diumumkan setelah UAA menerima SK Izin Resmi dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 598/B/O/2025, tertanggal 28 Juli 2025. Izin tersebut mencakup Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Pendidikan Profesi Dokter.

Rektor Universitas Alma Ata, Prof. dr. H. Hamam Hadi, M.S., Sp.GK., menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen kampus dalam menjawab kebutuhan tenaga dokter di Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa pendidikan kedokteran berkualitas tinggi tidak harus mahal.

“Kami ingin mematahkan dua mitos sekaligus: bahwa kampus swasta kalah kualitas, dan bahwa kuliah kedokteran harus mahal. Di Alma Ata, kami buktikan sebaliknya,” tegas Prof. Hamam.

Universitas Alma Ata memang bukan sembarang kampus swasta. Dalam waktu relatif singkat, UAA berhasil masuk 100 besar perguruan tinggi nasional dan meraih akreditasi institusi Unggul. Saat ini, lebih dari 50 persen program studi di UAA telah terakreditasi unggul atau internasional, sebuah syarat penting untuk pendirian Fakultas Kedokteran.

Secara kinerja, UAA juga tercatat di klaster 1 (klaster terbaik) untuk akademik, kategori utama untuk penelitian, dan klaster unggul untuk bidang kemahasiswaan menurut Kemendikti Saintek.

“Banyak yang tidak tahu, tapi kami sudah ada di peringkat 75 Webometrics nasional, bahkan pernah tembus ke ranking 66. Ini artinya, UAA sudah melewati ratusan kampus negeri maupun swasta,” jelasnya.

Rp35 Juta Saja per Semester, Tanpa Biaya Tambahan

Yang paling mencuri perhatian adalah keputusan UAA untuk membuka gelombang khusus dengan skema UKT Rp35 juta per semester, tanpa pungutan lain seperti uang pangkal, uang gedung, atau sumbangan sukarela. Mahasiswa hanya perlu membayar seragam praktik secara terpisah.

“Fakultas Kedokteran sering dikaitkan dengan biaya fantastis—bahkan ratusan juta hanya untuk masuk. Kami hadir dengan konsep berbeda: unggul tapi terjangkau, untuk menjangkau lebih banyak anak bangsa, termasuk yang tidak mampu secara ekonomi tapi punya potensi besar,” kata Prof. Hamam.

Fakultas Kedokteran UAA telah melalui proses evaluasi ketat oleh tim gabungan dari Kemenkes, Konsil Kedokteran Indonesia, LAM-PTKes, IDI, hingga Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia. Fasilitas penunjang seperti laboratorium, ruang kuliah, dan teknologi simulasi sudah disiapkan dengan standar tinggi.

Bahkan, Prof. Hamam menyebut fasilitas Tourlab (laboratorium tur medis) yang dimiliki UAA disebut “jauh lebih canggih” dibanding beberapa fakultas kedokteran papan atas di Indonesia saat ini.

Hanya Buka Dua Gelombang, Kuota Terbatas

Untuk tahap awal, Fakultas Kedokteran Universitas Alma Ata hanya akan menerima maksimal 50 mahasiswa, sesuai ketentuan pemerintah. Jumlah ini dapat bertambah setelah prodi mendapat akreditasi lebih tinggi.

“Kami tidak ingin terburu-buru. Prioritas kami adalah menjaga kualitas dan memastikan lulusan kami benar-benar siap mengabdi,” pungkasnya.(*)

Penulis : Elis

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *