Edukasi Yogyakarta

Ketua DPRD DIY Janji Perhatikan Aspirasi Difabel Bantul

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nuryadi, menegaskan komitmennya untuk memperhatikan aspirasi penyandang disabilitas. Hal itu ia sampaikan saat menggelar kegiatan sambung rasa bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Bantul di Balai Kalurahan Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta.

Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, dirinya hadir bukan sekadar sebagai pejabat, tetapi sebagai wakil rakyat yang berkewajiban mendengarkan dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat.

“Bagi saya anggota dewan itu bukan pejabat, tapi wakil rakyat. Kebahagiaan seorang wakil rakyat adalah ketika sowan ke hadapan masyarakat dan diterima dengan baik,” ujar Nuryadi, Senin (29/9/2025).

Nuryadi menegaskan, pihaknya siap menjembatani dengan dinas terkait, khususnya Disnakertrans DIY yang memiliki program pelatihan kerja.

“Kalau njenengan ingin diadakannya pelatihan, itu ada di Disnakertrans. Nanti saya bantu koordinasikan. Di sana lengkap, mulai dari alat hingga pelatih. Dengan syarat, setelah pelatihan monggo dimanfaatkan fasilitas yang diberikan dengan sebaik-baiknya,” kata Nuryadi.

Nuryadi menekankan, pertemuan sambung rasa ini bukanlah yang pertama dan terakhir. Ia membuka diri untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat difabel maupun kelompok lain di DIY.

“Pertemuan ini bukan yang terakhir. Akan ada pertemuan-pertemuan lain. Silakan undang saya kapanpun untuk bertemu panjenengan semua. Saya berkomitmen untuk selalu membersamai panjenengan dan seluruh masyarakat DIY,” ucapnya.

Pertemuan berlangsung kondusif dan penuh keakraban. Sejumlah aspirasi disampaikan oleh perwakilan difabel, mulai dari masalah sosial, pendidikan, hingga kebutuhan ekonomi.

Bejo, salah satu perwakilan PPDI Bantul, menyampaikan harapannya agar DPRD DIY benar-benar konsisten memperhatikan penyandang disabilitas.

“Kami berharap DPRD DIY khususnya Bapak Nuryadi selalu memperhatikan kami. Jangan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menjaring aspirasi masyarakat difabel,” ungkapnya.

Selain itu, peserta lain bernama Saif menyoroti pentingnya pelatihan usaha agar penyandang disabilitas dapat lebih mandiri secara ekonomi.

“Kami sangat berharap diberikan peluang mengikuti pelatihan usaha. Dengan begitu, kami bisa membuka usaha dan mendongkrak pendapatan setelah mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut,” jelas Saif.(*)

Penulis : Elis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *