Pendidikan Yogyakarta

Dies Natalis ke-16 SV UGM Jadi Momentum Refleksi dan Inovasi Pendidikan Vokasi

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menggelar Rapat Terbuka Senat sebagai puncak peringatan Dies Natalis ke-16 di Ballroom Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) SV UGM, Yogyakarta.

Dengan mengusung tema “Membangun Program Sarjana, Magister, dan Doktor Terapan yang Berdampak”, acara ini menjadi momentum refleksi atas capaian, inovasi, serta arah pengembangan pendidikan vokasi ke depan.

Kegiatan dibuka dengan penampilan tari, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, kemudian dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh Ketua Senat Sekolah Vokasi UGM, Dr. Fahmy Radhi, M.B.A.

Dalam laporan tahunan, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono memaparkan berbagai capaian yang signifikan diraih selama tahun akademik terakhir. Ia menegaskan pentingnya semangat keberlanjutan dalam membangun program sarjana, magister, dan doktor terapan yang berdaya guna serta berdampak langsung bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan acara ini membuat kita terus bergairah ke depan. Karena ini tahun terakhir saya menyampaikan laporan, saya ingin menegaskan komitmen kita membangun program-program terapan yang benar-benar berdampak,” ujar Agus. Senin (28/10/2025).

Agus menyebutkan, bahwa 35 persen mahasiswa SV UGM kini merupakan penerima beasiswa, hal itu mencerminkan akses pendidikan yang semakin inklusif.

Di sisi lain, jumlah dosen praktisi meningkat hingga 50 persen, dari 125 menjadi 159 orang, memperkuat relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.

Bidang riset juga menunjukkan perkembangan pesat dengan 245 judul penelitian pada tahun 2025, termasuk inovasi produk unggulan seperti Gama Rain Filter, model 3D dan VR, produk melon, coklat, serta perangkat teknologi lingkungan lainnya.

Sementara itu, di sektor keuangan dan kerja sama, Ia juga mencatat kenaikan pendapatan Training Center sebesar 64 persen dan peningkatan kegiatan kontraktual serta retail hingga 83 persen.

Hingga kini terdapat 249 mitra aktif dengan 380 dokumen kerja sama, di mana 75 persen di antaranya berasal dari dunia industri.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro turut memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah strategis yang dinilai cepat, solid, dan terarah.

“Saya termasuk saksi tidak bisu terhadap perkembangan SV. Saya masih ingat bagaimana 13 program studi berjuang beralih dari D3 menjadi D4, dan di bawah kepemimpinan Pak Agus, proses tersebut berlangsung cepat dan terstruktur,” ungkap Wening.

Menurutnya, kekuatan utama UGM bukanlah pada aspek finansial, melainkan modal sosial berupa dedikasi dosen, mahasiswa, serta kolaborasi lintas sektor yang menjadi fondasi keberhasilan pendidikan vokasi di kampus tersebut.

Sebagai bagian dari agenda Dies Natalis, acara juga menghadirkan Orasi Ilmiah oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dwi Purwantoro dengan tema “Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Dalam paparannya, Dwi menegaskan bahwa pendidikan berkualitas merupakan fondasi utama kemajuan bangsa. Ia mengapresiasi kontribusi Sekolah Vokasi UGM sebagai mitra strategis Kementerian PUPR dalam pengembangan teknologi terapan dan pelatihan vokasional di bidang sumber daya air.

“Kementerian Pekerjaan Umum secara aktif turut serta dalam ritme edukatif Sekolah Vokasi UGM. Kolaborasi dengan para ahli lingkungan dan integrasi tujuan SDG’s, terutama dalam isu perubahan iklim dan ekosistem daratan, menjadi bagian penting dari sinergi ini,” jelasnya.

Dwi juga memaparkan inovasi Smart Water Management (SWM) dan Smart Pond System, yakni sistem pengelolaan sumber daya air berbasis Internet of Things (IoT) yang efisien dan ramah lingkungan. Teknologi ini mendukung penerapan Integrated Water Resources Management (IWRM) di tingkat regional maupun nasional.

Sebagai contoh, ia menyebut penerapan konsep SWM di Embung Bansari dan Embung Sendangtirto, yang tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur konservasi air (zero delta Q), tetapi juga ruang publik, cadangan air darurat, serta area penghijauan yang selaras dengan alam.

“Teknologi tinggi seperti Smart Pond System tidak hanya soal otomatisasi, tetapi juga tentang harmoni dengan alam. Tujuannya adalah menciptakan sistem pengelolaan air yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung Indonesia Emas 2045,” tutur Dwi.

“Proyek-proyek infrastruktur sumber daya air dalam satu dekade terakhir telah memberikan dampak ekonomi lebih dari Rp100 triliun, melalui peningkatan sektor pariwisata, pendapatan daerah, dan investasi lokal,” imbuhnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata, penandatanganan kerja sama dengan mitra strategis, pembacaan doa oleh M. Sulaiman Arrosyid, serta pemberian penghargaan kepada insan berprestasi dan pemenang lomba dalam rangkaian Dies Natalis ke-16.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *