INTENS PLUS – JAKARTA. Artis senior Marissa Haque yang dikabarkan meninggal mendadak membawa perhatian publik pada sudden cardiac arrest (SCA) atau henti jantung mendadak. Sebetulnya apa itu SCA, bagaimana pula gejala, pencegahan, dan penanganannya?
Mengutip dari siloamhospotal.com, henti jantung mendadak atau juga dikenal dengan istilah sudden cardiac arrest adalah kondisi dimana ketika jantung seseorang berhenti berdetak dan tidak bekerja secara tiba-tiba.
“Sudden cardiac arrest sering kali merupakan komplikasi dari penyakit jantung lain, seperti penyakit aritmia,” dikutip, Kamis (3/10/2024).
Dijelaskan, kondisi ini juga dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen dan kematian. Oleh karena itu, sudden cardiac arrest adalah masalah yang cukup serius dan perlu mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
Sudden cardiac arrest adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak serta tak berfungsi secara mendadak yang dapat mengakibatkan penderitanya hilang kesadaran. Lantaran, henti jantung mendadak ini membuat organ vital tersebut tidak dapat memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
Sudden cardiac arrest adalah masalah kesehatan yang sering disamakan dengan serangan jantung. Padahal, sudden cardiac arrest dan serangan jantung merupakan dua hal yang berbeda.
“Ya, sudden cardiac arrest adalah kondisi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba yang disebabkan oleh adanya gangguan listrik pada organ vital tersebut,” dijelaskan oleh laman siloamhospotal.com.
Maka dari itu, darah yang dibutuhkan oleh banyak organ tubuh jadi tidak terdistribusikan dengan baik. Hal ini cukup fatal dan dapat mengakibatkan seseorang berhenti bernapas.
Sedangkan serangan jantung adalah masalah kesehatan di mana jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Serangan jantung biasanya diakibatkan oleh adanya penyumbatan pada pembuluh darah jantung (arteri koroner).
“Walaupun berbeda, serangan jantung dan sudden cardiac arrest adalah masalah serius yang sama-sama harus ditangani secara tepat,” ujarnya.
Penyebab sudden cardiac arrest adalah adanya gangguan pada sistem kelistrikan jantung. Ketika ventrikel atau bilik jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh tidak terkendali getarannya, ritme jantung jadi berubah drastis dan berdetak secara tidak wajar.
Ritme jantung yang tidak wajar tersebut dapat memicu terjadinya sudden cardiac attack. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya sudden cardiac arrest, yaitu:
1. Memiliki riwayat masalah jantung, seperti penyakit kardiomiopati, jantung koroner, dan lain sebagainya.
2. Obesitas.
3. Sleep apnea.
4. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
5. Gaya hidup tidak sehat, seperti memiliki kebiasaan merokok, kurang bergerak, mengonsumsi makanan tidak sehat, dan lain sebagainya.
6. Kadar kalium dan magnesium dalam darah yang tidak seimbang.
Umumnya, gejala sudden cardiac arrest adalah pasien mengalami hilang kesadaran atau pingsan secara mendadak. Di samping itu, ada gejala lain yang dapat mengawali terjadinya sudden cardiac arrest, di antaranya:
1. Terasa nyeri di bagian dada
Sesak napas
2. Lemas dan pusing
Jantung berdebar secara tidak normal
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menangani pasien sudden cardiac arrest. Berikut di antaranya:
1. Pertolongan Pertama
Karena terjadi secara mendadak, sudden cardiac arrest adalah kondisi yang perlu mendapatkan pertolongan pertama terlebih dahulu.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk menangani pasien sudden cardiac arrest adalah CPR atau RJP (resusitasi jantung paru).
Tujuan dilakukannya CPR adalah untuk mengembalikan aliran darah serta kemampuan pasien dalam bernapas.
Apabila dilakukan di rumah sakit atau ambulans yang memiliki peralatan memadai, pertolongan pertama untuk pasien henti jantung mendadak akan disertai dengan bantuan alat kejut listrik.
2. Perawatan dan Pengobatan
Kemudian, setelah jantung kembali berdetak, pasien akan ditindaklanjuti dengan perawatan serta serangkaian pengobatan tertentu.
Sebelum itu, dokter perlu memastikan penyebab sudden cardiac arrest yang terjadi pada pasien tersebut.
Setelah memastikan penyebabnya, dokter baru akan menentukan langkah pengobatan yang sesuai.
Beberapa pengobatan yang biasa dilakukan oleh dokter untuk menangani pasien sudden cardiac arrest adalah sebagai berikut:
Pemberian obat-obatan, seperti obat antiaritmia, dan lain sebagainya.
Ablasi jantung, dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah. Pengobatan ini dilakukan untuk memperbaiki irama jantung yang tidak normal.
Implan ICD atau alat kejut jantung. Nantinya, implan alat tersebut akan membantu menormalkan detak jantung.
“Jadi, henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi yang cukup berbahaya sehingga perlu dilakukan penanganan lebih lanjut oleh dokter maupun tim medis terkait,” tandasnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Headline
Kesehatan
Penjelasan, Gejala, Pencegahan, dan Penanganan Henti Jantung Mendadak
- by Redaksi
- 03/10/2024
- 0 Comments
- 3 minutes read
- 139 Views

Berita Terkait ...
