Internasional Sorotan

Peringatan Serangan 7 Oktober, Seluruh Dunia Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

INTENS PLUS – JAKARTA. Puluhan ribu orang telah berunjuk rasa di seluruh dunia, menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon saat genosida Israel terhadap warga Palestina memasuki tahun ke-12.

Para pengunjuk rasa berkumpul di puluhan kota pada hari Senin (7/10/2024) untuk memperingati ulang tahun pertama serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel, sementara pasukan Israel melanjutkan operasi mereka di Gaza dan Lebanon, meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Mengutip dari Aljazeera, demonstran pro-Palestina di SelandiaBaru, yang berkumpul pada hari Senin di luar televisi publik TVNZ Auckland menuntut gencatan senjata, bentrok dengan pengikut kelompok Kristen fundamentalis sayap kanan, Destiny Church.

Menurut The New Zealand Herald, 35 petugas polisi berada di lokasi kejadian untuk memisahkan kedua kelompok yang bertikai. Seorang pengunjuk rasa disemprot merica saat polisi berusaha menghentikan keributan yang meluas hingga ke jalan dekat TVNZ, menurut laporan tersebut.

Sebelumnya pada hari Senin, Perdana Menteri Christopher Luxon mengatakan Selandia Baru akan terus menyerukan gencatan senjata, pengekangan dan de-eskalasi, bukan untuk pembalasan dan tindakan balasan.

“Tidak ada tindakan militer yang dapat mengurangi ketegangan dan konflik regional,” kata Luxon, yang menyerukan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik.

Di Australia, massa berkumpul di luar masjid terbesar di negara itu di Lakemba, pinggiran kota Sydney, sebelum unjuk rasa sore.

Para peserta terlihat melambaikan bendera Palestina dan berdiri di trotoar dan jalan yang ditutup untuk acara tersebut, menurut surat kabar The Sydney Morning Herald.

Masyarakat di kota-kota Pakistan juga menggelar unjuk rasa dan demonstrasi untuk menyatakan solidaritas dengan warga Palestina pada peringatan pertama perang genosida Israel di Gaza.

Berbagai kelompok politik dan agama menyelenggarakan serangkaian acara di ibu kota komersial, Karachi, Lahore, Peshawar, Quetta, Faisalabad, Multan, Sargodha, Hyderabad, dan kota-kota lainnya.

Ribuan warga, termasuk pelajar, wanita dan anak-anak, keluar dari rumah, kantor dan sekolah mereka untuk berpartisipasi dalam demonstrasi.

Sebuah acara peringatan juga diadakan di ibu kota India, New Delhi, saat puluhan peserta menyanyikan lagu dan meneriakkan slogan-slogan menentang perang di Gaza.

Acara peringatan, upacara dan protes lainnya direncanakan pada Senin malam setelah acara serupa terjadi di seluruh dunia selama akhir pekan.

Di ibu kota Indonesia, Jakarta, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar Kedutaan Besar AS pada hari Minggu, menuntut agar Washington berhenti mengirim senjata ke Israel.

Di Maroko, puluhan ribu pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota, Rabat, mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, yang dinormalisasi kerajaan tersebut pada tahun 2020.

Ribuan orang juga berbaris untuk mendukung Gaza dan Lebanon di kota-kota di seluruh Turki, termasuk Istanbul dan Ankara.

Di Vatikan, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon, dan memperingatkan risiko perang yang lebih besar.

Ribuan orang juga berunjuk rasa di Times Square, New York pada hari Sabtu, beberapa membawa foto orang-orang yang tewas dalam serangan militer Israel di Gaza. Di Washington, DC, seorang pria membakar dirinya sendiri saat lebih dari 1.000 orang berdemonstrasi di luar Gedung Putih, menuntut diakhirinya bantuan militer AS untuk Israel.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *