INTENS PLUS – MEDAN. Pengacara kondang Hotman Paris, turut menyoroti kasus mahasiswa Medan tewas tak wajar di kos Bali baru-baru ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa keluarga dari mendiang Aldi Sahilatua Nababan akan mendapatkan bantuan hukum gratis.
Sebelum memberikan klarifikasi, Hotman Paris sempat mengunggah ulang video di mana ibu korban menangis histeris.
Sang ibu dalam rekaman tersebut mempertanyakan, mengapa keluarga tak diperbolehkan melihat jasad Aldi usai menjalani proses autopsi di RS Bhayangkara, Medan.
Sebab merasa butuh bantuan, tidak sedikit warganet lantas meminta Hotman Paris membantu keluarga korban.
Dengan sigap, sang pengacara itu langsung memberikan klarifikasi melalui unggahan video di akun Instagramnya.
Ia dan mengatakan timnya siap memberikan bantuan hukum gratis.
“Kasus pembunuhan di Bali yang mayatnya diautopsi di Medan, banyak warga yang menghubungi Hotman,” ungkapnya. Kamis(23/11/2023).
Ia lantas meminta keluarga almarhum Aldi untuk segera menghubungi rekan kerjanya yang ada di Pulau Dewata.
“Bagi keluarga korban agar menghubungi Hotman 911 di daerah Bali, yang dipimpin oleh pengacara Erwin Siregar. Bisa dihubungi di Kopi Jhoni,” terangnya dalam video.
“Hotman memberikan bantuan hukum gratis kepada keluarga, silahkan menghubungi rekan saya di Bali dan Hotman juga sering kembali untuk kasih bantuan hukum,”pungkas Hotman.
Monalisa Nababan kakak korban dan keluarganya, merasa kematian sang adik sangat janggal. Sebab sebelumnya sang adik beraktivitas seperti biasa dan tidak menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
Aldi Sahilatua Nababan ditemukan pertama kali oleh pemilik kos tempatnya singgah.
Awalnya Nyoman Risup Artana (43) merasa curiga dengan banyaknya lalat hijau di kamar korban. Saat diketuk, tak ada respon dari Aldi. Ia juga melihat di bawah kamar pintu kos terlihat bercak darah.
Sebab sudah merasa tidak beres, Nyoman lantas melaporkan kejadian ke pihak berwajib.
Berdasarkan keterangan dari Polresta Denpasar, korban saat pihak berwajib berada di TKP jenasahnya sudah dalam kondisi membengkak, berair dengan tubuh terjerat tali tampar.
Bagian hidung korban juga terlihat mengeluarkan darah, dengan kedua kaki posisinya menyentuh lantai.
Penulis : AWPP